Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Longsor Tutupi Jalan Provinsi

Longsor menimpa jalan provinsi sedikitnya di empat titik di betulan Kp. Cipancong dan Kp. Cilayu RT 04 RW 02 Desa Sukajaya, Kec. Cisewu, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut, Rabu (25/3). Tak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan pada kejadian yang sempat memutuskan arus lalu lintas lebih dari 3 jam di jalur yang menghubungkan wilayah Kec. Cisewu dan Caringin tersebut. Menurut Camat Cisewu, Endan Sutendi melalui Kabag Informatika, Dikdik Hendrajaya, longsor dari tebing-tebing yang menimpa badan jalan provinsi di sedikitnya empat titik tersebut, terjadi dalam waktu bersamaan, pukul 15.45 WIB. Panjang longsoran bervariasi, mulai 2 - 6 meter. Beruntung dalam kejadian tersebut tak ada korban maupun kerusakan bangunan. Lokasi longsor terbilang cukup jauh dari permukiman warga. Namun begitu, kejadian tersebut sempat memutuskan jalan yang menghubungkan wilayah Kec. Cisewu dengan Caringin. Jalan tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Diperlukan waktu se

Puluhan Mobdin Kab. Garut Masih Dikuasai Pensiunan

Puluhan mobil dinas (mobdin) milik Pemkab Garut hingga kini masih berada di tangan para pensiunan pejabat Pemkab Garut. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Garut kesulitan menarik mobdin dari para pensiunan pejabat ini karena banyak mantan pejabat yang sudah berpindah rumah dan keberadaannya sulit diketahui. Sebagian besar mobdin yang berada di tangan para pensiunan itu berjenis minibus. Satpol PP Kab. Garut baru menarik 18 mobdin dari para pensiunan pejabat dan telah diserahkan ke Badan Pengelola Pendapatan dan Kekayaan Aset Daerah (BPPKAD) Kab. Garut. Ke-18 mobdin tersebut ditarik dari mantan pejabat satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dan mantan camat. Kini semuanya diamankan di halaman Kantor Satpol PP, Jln. Pahlawan untuk diperiksa. Kabid Operasi Kantor Satpol PP Garut, Firman Karyadin, kepada wartawan, Rabu (25/3) mengatakan, tidak ada keberatan atau perlawanan ketika tim menarik mobdin dari para pensiunan itu. “Hingga saat ini, mereka masih punya kesada

DPRD Sesalkan Uang Praktik di RSU dr Slamet

GARUT (SI) – Komisi A DPRD Garut sangat menyesalkan adanya pungutan biaya praktik bagi siswa dan mahasiswa yang dilakukan pengelola Rumah Sakit Umum (RSU) dr Slamet Garut. Anggota Komisi A DPRD Garut mengaku kaget begitu membaca pemberitaan tentang adanya pungutan uang terhadap mahasiswa dan siswa yang praktik magang di RSU dr Slamet Garut. ”Sudah hampir dua periode saya menjadi anggota DPRD Garut, baru kali ini mengetahui adanya pungutan biaya praktik terhadap siswa dan mahasiswa yang dilakukan RSU. Saya tidak tahu apa dasar hukumnya,”kata anggota Komisi A DPRD Garur Haryono kemarin. Menurut dia, mungkin dasar yang digunakan manajemen Rumah Sakit dr Slamet sebagai payung hukum pungutan dana praktik adalah Perda No 2/2007 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Lainnya. Namun, perda itu tidak membahas aturan pungutan terhadap mahasiswa dan siswa yang magang di sana.Yang ada hanya pungutan biaya terhadap mahasiswa dan siswa yang mengikuti diklat yang diselenggarakan pihak

Kapolsek, "Kalau Perlu Kotak Suara Dikeukeupan"

Ciamis, Kapolsek Panjalu & Panumbangan, AKP Argono mengatakan, situasi kamtibmas pada saat kampanye hingga penetapan pemenang biasanya "tiis-tiis jahe". Adanya kemungkinan penolakan pada hasil pemilihan dianggapnya berpotensi memengarungi situasi kamtibnas. Untuk meminimalisasi kemungkinan tersebut, setiap aparat perlindungan masyarakat (Linmas) yang diberi mandat mengamankan pelaksaan pemilu diminta lebih merapatkan barisan, utamanya menghalau kemungkinan masuknya penyusup yang akan merusak pelaksanaan kenduri politik itu. "Yang pasti, penyusup yang akan mengganggu kamtibmas selama pelaksanaan hingga penepatan hasil jangan sampai terjadi. Kalau perlu, kotak atau kartu suara pun dikeukeupan oleh petugas linmas untuk memastikan logistik terbebas dari penyusup. Sejauh ini, situasi saya tegaskan masih kondusif dan diharapkan tetap kondusif sampai selesai pelaksanaan," tandasnya saat memberikan pengarahan pada acara apel siaga linmas tingkat Kec. Sukamantri, Rabu

Surat Suara Rusak Terbanyak di Tasikmalaya

Berdasarkan data yang diperoleh dari KPUD Jabar, Kota Tasikmalaya tercatat yang paling banyak mengalami kerusakan surat suara yang mencapai 129.576. Untuk surat suara DPR RI, yang mengalami kerusakan mencapai 43.517 surat suara, DPRD provinsi 42.946,DPRD Kota Tasikmalaya 29.118,dan surat suara calon anggota DPD RI 13.995 surat suara. Anggota KPUD Jabar Divisi Logistik dan Keuangan Yayat Hidayat mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan dari KPUD kabupaten/ kota perihal penggantian surat suara rusak yang dilakukan KPU pusat. ”Saat ini sekitar 60% KPUD kabupaten/kota belum menerima surat suara pengganti yang rusak. Kami sendiri belum mendapatkan kontak dari KPU Pusat tentang penggantian surat suara yang rusak ini,” ujar Yayat kepada Seputar Indonesia kemarin. Menurutnya, hingga saat ini jumlah surat suara yang rusak tidak bertambah yakni 2% dari jumlah surat suara total yang didistribusikan atau sekitar 200.000-300.000 dari jumlah total surat suara mencapai 100 juta. Sedangkan

Biaya Siswa Praktik RSUD dr Slamet Dikeluhkan

GARUT (SI) – Institusi pendidikan di Kabupaten Garut memprotes pungutan biaya terhadap siswa dan mahasiswa yang melakukan praktik lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut. Mereka berpendapat, biaya praktik yang dikenakan terlalu mahal. Setiap mahasiswa yang praktik dikenai biaya Rp15.000 per hari, sedangkan bagi siswa mencapai Rp10.000 per hari. Pengelola akademi kebidanan dan keperawatan yang ada di Garut berharap pihak pemkab, terutama pengelola RSUD dr Slamet mengkaji ulang kebijakan biaya praktik bagi siswa dan mahasiswa yang dianggap memberatkan. ”Bayangkan saja, jumlah mahasiswa kami yang ikut praktik dari kebidanan mencapai lebih dari 150 orang dan dari keperawatan 250 orang. Setiap mahasiswa yang praktik dikenai biaya Rp15.000 per hari, padahal lama praktik rata-rata sampai satu bulan per mahasiswa,” ujar sumber yang tidak mau disebutkan dengan alasan takut dipersulit pihak RSUD ini. Efeknya,setiap mahasiswa harus mengeluarkan uang mencapai jutaan rupiah.

Parpol & Caleg Protes Penertiban Atribut Kampanye

BANJAR, Penertiban atribut dan alat peraga kampanye yang dilakun oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Banjar akhir pekan lalu ternyata berbuntut panjang. Sejumlah pengurus Partai Politik (Parpol) dan Calon Anggota Legislatif (Caleg) kini mempertanyakan soal alat peraga kampanye yang telah "dijabel" Panwas. "Kami berharap alat peraga yang telah diamankan itu bisa dikembalikan," kata Ketua Partai Patriot, Deni Irawan, kemarin. Dia mengakui jika Panwas telah bekerja sesuai dengan aturan, namun dia menyayangkan minimnya sosialisasi mengenai aturan kampanye khususnya yang tertuang dalam SK. Walikota. "Sosialisasinya minim. Surat peringatan pun datang mendadak," katanya. Sementara itu Ketua Panwaslu Banjar, Endang Hardi menjelaskan, para pemilik ratusan alat peraga kampanye yang telah ditertibkan oleh Panwaslu tak perlu risau. Menurutnya, mereka bisa mengambil kembali baligo atau alat peraga kampanye yang telah diamankan di kantor Panwaslu. "

Anggota Polisi Amankan Kampanye, Malah Dicaci dan Dipukul

TASIK, Priol-Bukanya mendapatkan pujian, malah dicaci maki dan dipukuli. Itulah nasib yang dialami oleh Brigadir Dua Dadan, anggota Polresta Tasikmalaya saat mengamankan kampanye di daerah Indihian Kota Tasikmalaya Kamis (26/3). Kapolresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Aries Syarif Hidayat didampingi Kasat Reserse Ajun Komisaris Harso Pujo, mengatakan saat itu Dadan sedang berusaha mengamankan massa yang beriring-iringan saat melakukan kampanye partai politik di jalan raya. Petugas meminta kepada dua orang pengendara speda motor untuk berhati-hati dan tidak mengacung-acungkan bendera karena bisa membahayakan pengendara lain. "Namun permintaan tersebut bukanya disambut dengan baik malah anggota polisi tersebut dicaci maki dengan kata-kata kotor, tidak lama kemudian Dadan didorong-dorong terus dipukul oleh orang tersebut," ungkapnya Kamis (26/3). Harso Pujo juga mengatakan pihaknya sekarang ini sedang mengejar dua pelaku yang aniaya Bripda Dadan dan diharapkan dalam

Anggota DPR RI Bantu Percepat Pemekaran Pangandaran

CIAMIS (SI) – Sejumlah anggota DPR asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Ciamis melakukan upaya percepatan proses pemekaran calon Kabupaten Pangandaran. Hal itu diungkapkan Ketua Presidium Pemekaran Wilayah Ciamis Selatan Supratman.Menurut dia, saat ini sejumlah anggota DPR asal Dapil Kabupaten Ciamis dan sekitarnya sedang mengumpulkan tanda tangan persetujuan pemekaran calon Kabupaten Pangandaran. ” Jika sedikitnya sudah terdapat 13 anggota DPR RI yang menandatangani, mereka akan menggunakan hak inisiatif anggota untuk mengajukan segera dilakukannya proses pemekaran calon Kabupaten Pangandaran kepada Departemen Dalam Negeri (Depdagri),” ujarnya kemarin. Supratman menjelaskan, upaya yang dilakukan sejumlah anggota legislatif pusat tersebut juga mendapat dukungan dari Komisi II DPR. ” Kami mendapat bocoran, kalau upaya yang dilakukan sejumlah anggota DPR asal Kabupaten Ciamis berhasil,proses pemekaran Kabupaten Pangandaran tidak akan mendapat hambatan lagi di tingkat pusat, bahkan

Sekda Kota Tasikmalaya Resmi Diganti

TASIKMALAYA (SI) – Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akhirnya merekomendasi pergantian Sekda Kota Tasikmalaya Endang Hidayat dengan Tio Indra Setiadi. Rekomendasi resmi tersebut tertuang dalam surat bernomor 133/1027/BKD tertanggal 24 Maret 2009 yang diterima Badan Kepegawaian Pemkot Tasikmalaya kemarin. Sekadar informasi,Tio Indra Setiadi sempat mencalonkan diri pada Pilkada Kabupaten Majalengka beberapa waktu lalu. Badan Kepegawaian pun diminta segera memberikan surat tersebut kepada Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat agar ditindaklanjuti. Proses pergantian Sekda Kota Tasikmalaya Endang Suhendar cukup menimbulkan kontroversi. Pasalnya, sejumlah surat pengajuan dari Wali Kota Tasikmalaya ke Gubernur Jabar tidak pernah ditanggapi, hingga berbagai aksi unjuk rasa menuntut penggantian sekda terjadi dari berbagai LSM dan aktivis. Aksi ini membuat Pimpinan DPRD Kota Tasikmalaya membubuhkan tanda tangan persetujuannya untuk proses pergantian tersebut. Bukan hanya itu, Rapat Paripurna DPR

Kakak Beradik Suspect Flu Burung

GARUT(SI) – Dua kakak beradik,Ikah,35,dan Aning, 30,warga Kampung Pabrik RT 01/12 Desa Cintanagara,Kecamatan Cigedug,Kabupaten Garut, diduga terinfeksi (suspect) virus Avian Influenza (AI). Kini, kedua warga suspect flu burung tersebut dirawat intensif di kamar khusus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut kemarin. Merujuk informasi yang dihimpun SINDO dari pihak keluarga pasien,Ikah dan Aning dilarikan ke RSUD dr Slamet pada Senin (23/3) sekitar pukul 02 00 WIB. Pihak keluarga melarikan adik-kakak ini karena kondisinya sudah parah. Bahkan beberapa bagian tubuhnya, seperti kaki dan tangan sudah kejang-kejang, sehingga sulit digerakkan. Gejala ini disertai flu berat, sesak nafas, demam tinggi, dan sudah tidak bisa berbicara lagi. Untuk menjaga timbulnya hal yang tidak diinginkan, keduanya ditempatkan di ruang isolasi khusus. ”Sebelum dibawa ke rumah sakit, Ikah dan Aning sempat dibawa untuk diperiksa ke dr umum Jonas di Kecamatan Bayongbong,Garut, sekitar pukul 04.00 WIB (Min

Hj.Nina Merasa "Dikibulin" KTSI Ciamis

Selain pemilik hak suara yang acapkali dikibulin calon anggota legislatif (caleg), kenyataan sebaliknya pun rupanya banyak terjadi. Di sela-sela masa kampanye pemilu saat ini, caleg yang sudah berjibaku memperjuangkan kepentingan warga tertentu harus menerima kenyataan pahit tersebut. Mereka yang telah diperjuangkan, malah memberi dukungan pada celeg lain tanpa "ngalieuk" atau melirik caleg yang telah mendukungnya menikmati kesejahteraan. Kondisi tersebut dialami Caleg perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlaga di zona pemilihan Kuningan, Banjar dan Ciamis, Dra.Hj.Nina Mardiana, M.Ed. Jebolan Pittsburg University itu menuturkan, sejak Agustus 2008 lalu, upaya memperjuangkan kesejahteraan dan legalitas Komunitas Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Kab. Ciamis telah dilakukan. Ia pun mengaku hilir mudik mengkomunikasikan peluang adanya kesejahteraan bagi KTSI kepada Badan Kepegawaian Nasional, Ketua Umum KTSI, Deputi SDM MenPan dan lainnya untuk mencoba merealisasikan

Membuat Read More Pada Blogger

Secara default, blogger akan menampilkan semua posting yang kita lakukan tertampil penuh sehingga ketika jumlah posting sudah banyak, pengunjung akan merasa kesulitan untuk mencari artikel tertentu atau sekedar ingin membaca ringkasannya saja. Pengunjung tentu akan lebih suka jika hanya dengan sekilas sudah dapat mengetahui isi artikel tersebut tanpa harus menggulung layar jauh kebawah. Nah, untuk memenuhi kebutuhan itu maka dibuatlah ringkasan atau sumary untuk setiap post yang kita lakukan. Jika pengunjung ingin membaca artikel secara lengkap maka pengunjung tinggal meng-klik pada link tertentu yang telah di sediakan. Umumnya link tersebut bertuliskan "Baca selengkapnya...", "Readmore...", "Selanjutnya..." atau kalimat sejenis. Untuk membuatnya beginilah caranya. Untuk membuat readmore ikuti langkah dibawah ini : Langkah Pertama: Buka Template --> Edit HTML -->Berikan tanda centang pada "Expand widget template" Langkah Kedua: Jan

Peternak Masih Jual Sapi Betina Produktif

Untuk menekan penjualan ternak sapi potong hasil Inseminasi Buatan (IB) dan sapi betina produktif, gelontoran dana talangan dari pemerintah daerah sudah saatnya dikeluarkan. Langkah penyiapan dana talangan dipandang perlu, karena saat ini, banyak peternak di Ciamis yang memiliki ternak betina produktif dan hasil IB acapkali menjualnya ke daerah lain saat belum begitu pas untuk konsumsi. "Memang tidak salah, apalagi kebutuhan peternak sehari-hari cukup besar, termasuk untuk mengganti beban operasional selama memelihara ternak itu. Tapi sangat disayangkan, karena potensi ternak khas yang tengah kita kembangkan jadi dimiliki daerah lain. Tak jarang ada sapi yang dipotong, di dalam tubuhnya ada anak sapinya," terang Kasie Rumah Potong Hewan Dinas Peternakan Kab. Ciamis, R.Nugrahawati di sela-sela acara musrenbang tingkat Kab.Ciamis di Aula Gedung Islamic Center (GIC), Kamis (19/3) kemarin. Potensi ternak sapi yang kelak bisa dibeli pemerintah melalui dana talangan diharapkan m

143 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung

BANJAR (SI) – Ratusan rumah di dua kecamatan di Kota Banjar diterjang puting beliung pada Senin (23/3) sore.Sedikitnya tercatat 143 rumah rusak, masing-masing sebanyak 88 rumah di Kecamatan Langensari dan 55 rumah di Kecamatan Pataruman,Kota Banjar. Angin puting beliung yang disertai hujan tersebut juga mengakibatkan ratusan pohon besar bertumbangan. Beberapa pohon tumbang menimpa rumah penduduk dan memutuskan arus listrik. Bahkan, sebuah tiang listrik 14B di Dusun Sirnagalih RT 05/07, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman,roboh menimpa rumah milik Lasipan,40. Hingga kemarin, aliran listrik untuk wilayah Desa Mulyasari masih padam. Sejumlah petugas PLN UPJ Kota Banjar terlihat melakukan perbaikan instalasi listrik dan perbaikan rumah yang hancur akibat tertimpa tiang listrik. Dari 143 rumah yang rusak, lima rumah di antaranya hancur total. Kelima rumah tersebut yakni milik Samsu, 42; Oon,39; dan Rohman,38,di Dusun Sirnagalih RT 04/07,Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman. Dua rumah lain ya

Keseriusan Pemkab Genjot Agrobisnis Perlu Dipertegas

Beberapa elemen masyarakat di Kab. Ciamis mendesak pemerintah Kab. Ciamis bisa lebih memancangkan sinergitas diantara SKPD terkait, utamanya untuk memacu perkembangan usaha di bidang agrobinis. Apalagi, lembaga-lembaga pendukung di pemerintahan Kab. Ciamis mulai Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Pariwisata serta BP4K sudah terbentuk. Dengan fakta tersebut, sangat tidak beralasan jika sektor agrobisnis tak kunjung berubah. Saat ini, sebagian besar petani senantiasa belum diuntungkan. "Yang beruntung rata-rata masih para pengusaha yang bergerak di bidang agrobisnis saja. Sementara kesejahteraan para pelakunya senantiasa belum diuntungkan. Beberapa petani memang sudah menuai kesejahteraan, tetapi sebagian besarnya kan belum," terang Anggota Komisi II DPRD Kab. Ciamis, Didi Sukardi, AMd.Ak. Ketua Kelompok Tani "Sangkan Rahardja" di Desa Buniseuri Kec. Cipaku, Iwan Setiawan mengaku sepakat, jik