Untuk menekan penjualan ternak sapi potong hasil Inseminasi Buatan (IB) dan sapi betina produktif, gelontoran dana talangan dari pemerintah daerah sudah saatnya dikeluarkan. Langkah penyiapan dana talangan dipandang perlu, karena saat ini, banyak peternak di Ciamis yang memiliki ternak betina produktif dan hasil IB acapkali menjualnya ke daerah lain saat belum begitu pas untuk konsumsi.
"Memang tidak salah, apalagi kebutuhan peternak sehari-hari cukup besar, termasuk untuk mengganti beban operasional selama memelihara ternak itu. Tapi sangat disayangkan, karena potensi ternak khas yang tengah kita kembangkan jadi dimiliki daerah lain. Tak jarang ada sapi yang dipotong, di dalam tubuhnya ada anak sapinya," terang Kasie Rumah Potong Hewan Dinas Peternakan Kab. Ciamis, R.Nugrahawati di sela-sela acara musrenbang tingkat Kab.Ciamis di Aula Gedung Islamic Center (GIC), Kamis (19/3) kemarin.
Potensi ternak sapi yang kelak bisa dibeli pemerintah melalui dana talangan diharapkan mampu mewujudkan harapan ketercapaian percepatan swasembada daging sapi dalam tahun 2010 nanti. Apalagi, pos inseminasi buatan direncanakan ditambah pada tahun 2010 nanti. Sehingga, proses pelayanan bagi peternak untuk menambah populasi ternak sapi potong sebanyak 650 ekor bisa terealisasi.
"Saat ini, populasi sapi potong sudah mencapai 34.000 dan di tahun 2010 nanti, diharapkan meningkat 650 ekor lagi. Peningkatan populasi ternak di Ciamis nantinya diharapkan menekan laju impor daging sapi," tambahnya.
Kepala Bapeda, Drs.H.Tiwa Sukrianto mengaku cukup tertarik dengan pola penggelontoran dana talangan itu. Intinya, kata Tiwa, pemerintah memandang perlu penggelontoran dana talangan itu. Hanya saja, sebelum dikaji, pihak terkait diharapkan terlebih dulu melakukan analisa berapa kebutuhan dan keuntungan bagi pemerintah.
"Tadi saya diskusi dengan Kadis Peternakan dan mengaku sedang menyusun dan menganalisa keuntungan dan kerugian dengan menggunakan pola itu. Mudah-mudahan bisa segera dilakukan, sehingga cepat terealisasi," jelasnya.***
Sumber : prianganonline.com
"Memang tidak salah, apalagi kebutuhan peternak sehari-hari cukup besar, termasuk untuk mengganti beban operasional selama memelihara ternak itu. Tapi sangat disayangkan, karena potensi ternak khas yang tengah kita kembangkan jadi dimiliki daerah lain. Tak jarang ada sapi yang dipotong, di dalam tubuhnya ada anak sapinya," terang Kasie Rumah Potong Hewan Dinas Peternakan Kab. Ciamis, R.Nugrahawati di sela-sela acara musrenbang tingkat Kab.Ciamis di Aula Gedung Islamic Center (GIC), Kamis (19/3) kemarin.
Potensi ternak sapi yang kelak bisa dibeli pemerintah melalui dana talangan diharapkan mampu mewujudkan harapan ketercapaian percepatan swasembada daging sapi dalam tahun 2010 nanti. Apalagi, pos inseminasi buatan direncanakan ditambah pada tahun 2010 nanti. Sehingga, proses pelayanan bagi peternak untuk menambah populasi ternak sapi potong sebanyak 650 ekor bisa terealisasi.
"Saat ini, populasi sapi potong sudah mencapai 34.000 dan di tahun 2010 nanti, diharapkan meningkat 650 ekor lagi. Peningkatan populasi ternak di Ciamis nantinya diharapkan menekan laju impor daging sapi," tambahnya.
Kepala Bapeda, Drs.H.Tiwa Sukrianto mengaku cukup tertarik dengan pola penggelontoran dana talangan itu. Intinya, kata Tiwa, pemerintah memandang perlu penggelontoran dana talangan itu. Hanya saja, sebelum dikaji, pihak terkait diharapkan terlebih dulu melakukan analisa berapa kebutuhan dan keuntungan bagi pemerintah.
"Tadi saya diskusi dengan Kadis Peternakan dan mengaku sedang menyusun dan menganalisa keuntungan dan kerugian dengan menggunakan pola itu. Mudah-mudahan bisa segera dilakukan, sehingga cepat terealisasi," jelasnya.***
Sumber : prianganonline.com
Comments
Post a Comment